Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Minggu 2 Tulisan 2 Manajemen Qalbu

Manajemen Qalbu.....

                Yah, kata-kata itu memang sudah taka asing lagi di telinga,  bila mendengar dan membaca kata-kata itu pasti langsung teringat mengenai ISLAM, itulah yang akan kita bahas, suatu Manajemen yang ada pada cara pandang islam, yaitu manajemen Qalbu.
Qalbu , satu kata yang menyimpan segala rahasia keajaiban dan misteri yang menakjubkan dimana Allah membekali manusia dengan Qalbu yang Bersih tanpa ada bercak hitam sedikitpun seperti yang di katakan dalam surah An-Nahl 78 “Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut Ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui apapun, dan dia mengaruniai kalian dengan pendengaran,penglihatan,dan Hati,agar kalian mensyukurinya.
                Dari surah di atas kita bisa mengambil kata kuncinya “ Tidak mengetahui apapun” yang bisa di artikan sebagai ia masih tidak mengerti apa-apa , seperti banyak yang orang katakan Bayi itu tak memiliki Dosa, yaps  karena bayi itu masih memiliki Qalbu ( Hati) yang bersih , Setiap Bayi pasti masih memiliki hati yang bersih, akan tetapi ketika ia dewasa Hati yang bersih tersebut nambah lama semakin mulai menampakan adanya coretan, atau noda hitam. Ingat tidak , dalam Psikologi juga di ajarkan hal seperti itu ? Teori Jhon Locke mengenai Tabularasa , apakah kalian mengingatnya ? ia mengatakan “ Bahwa manusia yang baru dilahirkan itu dapat diumpamakan sebagai kertas putih yang belum di tulisi” pas kan ? teori tersebut dengan Apa yang dikatakan Al-Qur’an ? Jadi kenapa mesti ragu dengan Al-Qur’an yang kalau di fikirkan bahwa Al-Qur’an dan Teori Jhon Locke itu lebih tua Al-Qur’an heheh :p , jadi sebenarnya manusia itu sendiri yang akan mewarnai kertas putih tersebut dengan kebaikan atau dengan noda keburukan.
Kita akan membagi Qalbu ( Hati ini menjadi 2 ) yaitu

1.Qalbun Mayyit ( Hati yang mati)
                Hati atau Qalbu sama seperti Jasad yang tidak bernyawa , jadi mau di pukulin, di jitakin,dicubitin sekalipun kalau Jasad tersebut tidak bernyawa ia tidak akan merasakan apa-apa, begitu juga hati, ketika hati telah mati, ia tidak akan merasakan  apa-apa, mau ia melakukan suatu perbuatan buruk ataupun baik ia anggap  biasa saja, ketika ia melakukan hal-hal baik hanya ada perasaan Bangga diri,Sombong,Ingin dipuji, dan Takabur didalam Qalbunya.
                Jadi Qalbun Mayyit atau Hati yang mati bisa diartikan juga sebagai orang-orang yang tidak mengenal siapa tuhanya, hatinya telah sepenuhnya dipenuhi dengan hal-hal  duniawi, hidupnya dipenuhi dengan hawa nafsu.

2. Qalbun Shahih
                Hal ini berbeda dengan Qalbun Mayyit, Hati yang satu ini berfungsi dengan normal, ia bagaikan Jasad yang masih bernyawa, jasad itu masih bisa merasakan rasa sakit,ketika ia dicubit,dipukul dll, seseorang yang memiliki Qalbu yang sehat , ia akan bisa memilih mana yang baik dan yang tidak, kehidupannya selalu di selimuti dengan Rasa Cinta kepada Allah , segala sesuatu yang dia lakukan didunia ini selalu di barengi dengan mengingat Allah di segala aktivitasnya.

Mudah-mudahan dari tulisan diatas, kita mengerti mengenai manajemen Qalbu, bagaimana kita memanage Qalbu kita atau mengelola Qalbu kita , agar terhindar dari Qalbun Mayyit, dan semoga kita akan dapat memanage Qalbu kita agar menjadi Qalbun Shahih atau hati yang sehat dengan cara bertaqwa kepada Allah. Karena sesungguhnya Beruntung sekali orang-orang yang telah ditanamkan Ketaqwaan kedalam Qalbunya , setelah sebelumnya Allah telah mensucikan Qalbunya ketika ia baru lahir “ Mereka itulah orang-orang yang telah diuji qalbu mereka untuk bertaqwa” (QS.Al-Hujurat : 3)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Miruka Angguna mengatakan...

Duh manajemen qalbu itu luar biasa ya.. :'
Harus kuat sekuat-kuatnya dalam menjaga.
Kini berdo'a semoga Allah mengistiqomahkan hati-hati para pejuang dakwah.
Semangat nulis can!

Posting Komentar