Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Oh .... As-Syifa .....

Sabtu pagi, hari yang paling Istimewa di bandingkan hari yang lainnya . Meskipun memang semua hari itu memiliki keistimewaannya masing-masing bagi setiap orang, seperti seperti hari senin ,ia istimewa karena pada hari itu hampir semua orang melaksanakan Upacara Bendera, Lalu Hari Jum’at , hari yang istimewa karena di hari itu semua umat muslim berkumpul di setiap masjid untuk melaksanakan kewajiban Umat muslim Pria, Hari Minggu, hari yang menurut sebagian orang Istimewa, karena disanalah sebuah keluarga dapat berkumpul kembali setelah dipisahkan oleh aktivitas mereka masing-masing setiap harinya.
Dan Sabtu,  ketika kebanyakan orang masih berada dalam Selimutnya, ketika kebanyakan orang bersiap-siap menyambut Malam Mingguan bersama kekasihnya, namun ku lihat ada segeintir orang yang memilih untuk menyisihkan waktunya untuk berdakwah.  Sempat ku rasakah suatu keanehan ketika melihat mereka, Ketika Lebih enak bersama keluarga di saat Weekend, ketika lebih nyaman berada di atas kasur bersantai-santai . tapi mereka lebih memilih untuk Berdakwah ?  Dakwah itulah bahasa beratnya , namun di lingkungan kami lebih dikenal sebagai Mentoring . bila di lihat dari luar , sepertinya mereka Lelah, sepertinya memang ada rasa capek pada diriny disaat Senin samapai jum’at ia harus sekolah dan bergelut dengan tugas-tugas , tapi sabtu-minggu mereka sisihkan waktu sejak pagi untuk mengisi atau ikut mentoring di SMAku dulu. Tetapi Di sisi lain, dari rasa lelah pada diri mereka , ku lihat ada kebahagiaan pada dirinya, pada sorot matanya, mereka bersenda gurau bersama anak-anak mentornya layaknya tak ada beban pada dirinya, mereka berdiskusi, berbagi ilmu, dan saling bersilaturahmi dengan sesame mentor lainya .
Hingga akhirnya ku putuskan untuk mencoba masuk kedalam lingkungan Mentoring , setiap sabtu aku diberikan Materi Oleh mentorku, betapa sabarnya ia membimbing kami semua dalam mengaji, kau kira dulu aku bisa mengaji ? Ah, hanya sekedar bisa baca saja , tajwid makhraj pun ku babat saja ngerti juga enggak. Beliau pernah bilang . “ Apakah Antum tau, Rasanya Iman seperti apa ?”
Kami semua bingung,dengan pertanyaan itu bisa saja iman itu rasanya Coklat, Strawberry,Melon,Vanilla, atau mungkin rasanya Sepet, pahit dll . kami pun balik bertanya “ Memang Rasanya apa kak ?”
Beliau hanya menjawab dengan Senyum “ Kalian akan merasakan rasanya Iman, bilamana Kamu telah merasakan Kehilangannya “ aduhh…. Ngengantung begitu kan ? itulah pertanyaan yang ada di hatiku, Gimana mau kalo iman itu ilang, kalo kita aja enggak pernah ngeliat ato ngerasain iman kayak begimana.
Masjid Asyifa, itulah dimana semua perjuangan Mereka dimulai, Wahhh !!! kalo melihat masjid itu dulu benar-benar hebat pokoknya, Setiap Sabtu  selalu diramaikan dengan kegiatan mentoring, Saking ramainya bahkan masjid yang terletak di pinggiran jalan yang banyak suara kendaraan berlalu lalang pun suaranya bisa kalah dengan keramaian pengajian mentor-mentor di masjid kami, bayangkan kelas 1 sampai kelas 3 dimana ada sekitar 30kelas 1 kelas di pegang oleh 2orang ikhwan dan akhwat, brarti kalau di hitung-hitung ada sekitar 60 Kelompok MENTOR di Sana !!, masjid pun setiap sabtu selalu penuh, sampai-sampai bila ada mentor yang terlambat atau kesiangan datang sudah pasti dia tidak akan dapat lapak buat mentoring di dalam masjid, sehingga mentoring di pindahkan ke lingkungan sekolah, dan, di lingkungan sekolahpun hampir di setiap sudut ada kelompok mentor sedang melaksanakan aktivitasnya disana
Dan, tibalah saatnya giliran aku menjadi seperti pejuang-penjuang dakwah disana, tapi karena ada keraguan dalam hati  yang membuatku memilih jalan yang berbeda dari mereka semua. 2 tahun lamanya ku tinggalkan lingkungan dan mereka semua, yang awalnya berniat mencari ilmu agama dengan cara yang berbeda, tetapi malah terjerumus dalam Dosa.
Namun memang benar, Allah masih peduli pada setiap hamba kecil seperti aku ini, ia berikan setitik cahaya di dalam gelapnya sebuah lubang, sebagai isyarat bahwa pertolongannya selalu ada. Seperti yang di katakana dalam surat Al baqarah 257 :“Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman)” Disaat itulah teringat kembali perkataan mentorku dulu , kau akan merasakan iman ketika kau telah kehilangannya. Sepertinya aku merasakannya, dan itu rasanya sulit dijelaskan oleh kata-kata tetapi intinya Tidak akan ku biarkan Hal itu kembali menghilang.
          Selama Satu tahun ku mulai kembali pengajian bersama mentorku dulu, dengan harapan beliau masih menerimaku, dan ternyata beliau masih menerima ku dengan senang hati. Selama setahun itulah kuperdalam ilmu pengentahuanku
         Suatu saat, beliau berkata bahwa aku siap untuk menjadi Mentor, Dengan segera ku anggukan kepala tanpa ada rasa ragu , karena bila ada sedikit rasa ragu di hati, hal itu akan membuat kembali kelubang yang sama seperti sebelumnya.
        Betapa gembiranya hati ini hingga kata-kata “Aku datang Teman” selalu terbesit dalam hatiku. Karena saking senangnya bila mengingat suasana masjid Asyifa setiap hari sabtu dulu
       Namun….
       Apa yang terjadi dengan masjid dulu ku ingat , tak lagi seperti dulu, yang tadinya masjid ramai setiap sabtu, tapi selama 3 bulan aku disana dari pagi sampai jam 12 paling banyak 8-9 grup ikhwan dan akhwat mentor di dalam masjid , dan dilingkungan sekolah juga jauh berbeda dengan dulu, kalau dulu setiap sudut ada kelompok mentor , sekarang hanya di titik-titik tertentu saja. Kalau misalnya dulu ada 60 grup mentor , paling hanya ada sekitar 20/30an saja.
      Rasa Sepi ? jelas ada, membayangkan dulu banyak wajah-wajah ceria para mentor dan grupnya sekarang telah banyak menghilang , ketika ku tanyakan pada seseorang ia berkata “Banyak yang gugur kang” gleekkkkkkk… rasa sedih menimpa, ketika mengetahui teman-teman seperjuangan mentoring di As-syifa telah berguguran, seperti sudah ada yang bekerja hingga tak punya waktu kosong, Atau sibuk dengan Kuliahnya yang bagaikan KURA-KURA (Kuliah Rapat-Kuliah Rapat) tapi hal yang membuatku lega, ternyata ada sebagian yang mereka memang tidak bertugas di As-syifa lg, tp mereka bertugas mengisi mentoring di kampus mereka. Atau di tempat lain, atau mereka menggantikan mentoringnya ke hari lain
      Suara Kendaraan yang dulu di kalahkan dengan suara kegiatan kami , sekarang Aku lah yang harus berhenti berbicara sejenak ketika ada kendaraan lewat, karena suaraku yang kalah dengan suara kendaraan.
      Ahhhhh.. Kemanakan Mereka semua, ku kira…. Aku akan berjuang bersama mereka semua seperti yang kulihat dahulu. Tetapi kenyataannya Aku berjuang bersama beberapa dari mereka saja.

      Mudah-mudahan ada suatu saat , dimana kita semua dapat berkumpul kembali meramaikan Mentoring di Masjid Asyifa ini.

      Ketika kita kembali mengalahkan suara-suara bising dari kendaraan yang lewat

      Ketika kita meramaikan setiap sudut lingkungan di Sekolah dengan kelompok Mentor kita masing-masing

      Ku harap semua itu akan kembali terulang

      Dan bila kau mengetahuinya……

      Sebenarnya didunia ini tidak ada orang yang Sangat Super Sibuk, yang ada hanyalah orang yang berusaha  membuat dirinya sibuk. Kalau mereka bisa berusaha memanage waktunya dengan benar, pasti akan ada waktu untuk menyisihkan 1 jam untuk berjuang bersama kami :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar